Jenewa - Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Indonesia dan Saudi Authority for
Intellectual Property (SAIP) telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU)
untuk memperkuat kerja sama di bidang Kekayaan Intelektual (KI). Kesepakatan ini dibuat
dalam pertemuan bilateral yang berlangsung di sela Sidang Majelis Umum ke-65 Organisasi
Kekayaan Intelektual Dunia (WIPO) di Jenewa, Swiss.
Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual (Dirjen KI) Min Usihen yang menandatangani
kesepakatan tersebut menyatakan tujuan utama dari kesepakatan ini adalah untuk membangun kerangka kerja sama antara kedua pihak dalam bidang KI, dengan dasar kesetaraan dan saling menguntungkan.
“Kerangka kerja ini diharapkan dapat menciptakan sinergi yang bermanfaat dalam pengelolaan dan pengembangan KI di Indonesia dan Arab Saudi, sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku di masing-masing negara,” ujar Min pada 10 Juli 2024.
Dalam MoU ini, beberapa poin penting yang dibahas meliputi strategi KI, pengembangan
teknologi informasi, serta pertukaran konsultasi dan pengalaman di bidang teknologi terkini termasuk kecerdasan buatan untuk KI. Selain itu, pertukaran data dan pengelolaan
informasi KI, pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia, serta hukum dan
kebijakan KI juga menjadi fokus dalam kerja sama ini.
Min melanjutkan bahwa pokok pembahasan dari MoU ini juga meliputi promosi dan
peningkatan kesadaran tentang pentingnya nilai KI, penghormatan dan penegakan KI, serta
diskusi pengembangan praktik terbaik dalam proses KI termasuk Patent Prosecution Highway (PPH) juga menjadi bagian dari MoU ini. Proses ini akan sangat berdampak pada efisiensi dan percepatan pemeriksaan, sehingga keputusan pemberian paten bagi para
pemohon lintas negara lebih cepat.
“Kedua pihak sepakat untuk berbagi umpan balik tentangan pengembangan sistem KI dan
jaringan penciptaan serta pemanfaatan KI. Bidang kerja sama lainnya yang dapat disetujui
bersama secara tertulis juga akan dijajaki lebih lanjut,” papar Min pada kesempatan yang
sama.
Acara ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi kebijakan di bidang KI untuk
pemerintah Indonesia dan Arab Saudi, serta para pemangku kepentingan KI di kedua
negara. Dengan adanya kerja sama ini, kedua negara dapat saling belajar dan mengambil
manfaat dari pengalaman masing-masing dalam mengelola KI. WIPO juga akan mendapatkan manfaat dari peningkatan kerja sama internasional yang dapat memperkuat sistem KI global.
Delegasi Republik Indonesia (DELRI) yang terlibat dalam acara ini terdiri dari Dirjen KI, Staf
Khusus Menteri Hukum dan HAM Bidang Hubungan Luar Negeri, Direktur Kerja Sama dan
Edukasi, Direktur Paten, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu, dan Rahasia Dagang. Selain itu,
turut hadir Direktur Teknologi Informasi KI, Direktur Merek dan Indikasi Geografis, Direktur
Penyidikan dan Penyelesaian Sengketa, serta perwakilan dari Kementerian Luar Negeri.
Dengan ditandatanganinya MoU ini, diharapkan kerja sama antara Indonesia dan Arab
Saudi dalam bidang KI akan semakin erat, sehingga membawa manfaat yang signifikan bagi
kedua negara dalam mengembangkan dan melindungi kekayaan intelektual mereka. Kerja
sama ini juga menunjukkan komitmen kedua negara untuk terus berinovasi dan beradaptasi
dengan perkembangan teknologi dan regulasi di tingkat internasional.