Mejene – Saat pembukaan Mobile Intellectual Property Clinic (MIC) yang dilaksanakan oleh Kanwil Kemenkumham Sulbar di Majene, Rabu (26/6), Kakanwil Kemenkumham Sulbar Pamuji Raharja menyerahkan sertifikat merek kepada pelaku UMKM yang ada diwilayah Majene. “Kami bersyukur pada momentum pelaksanaan MIC ini, kami dapat menyerahkan secara langsung sertifikat merek kepada beberapa pelaku UMKM yang ada di Majene. Kesadaran pelaku UMKM di Majene akan pentingnya pendaftaran merek semakin meningkat” ujar Pamuji. Adapun sertifikat merek yang diserahkan adalah merek Mandar Hero, Merek Kindo’ Ga’de, Merek Purafa, merek SIG CFE, dan merek Marendeng Silolongan
Kakanwil Pamuji Raharja menyampaikan bahwa salah satu alasan pemilihan Majene sebagai tempat pelaksanaan MIC 2024 didasarkan pada upaya mendekatkan pelayanan pendaftaran dan pencatatan kekayaan intelektual bagi UMKM dan Akademisi. “Sebagai kota pendidikan dan banyak memiliki UMKM, saya berharap layanan kekayaan inteletual melalui kegiatan MIC akan secara nyata dapat bermanfaat bagi akademisi dan pelaku UMKM di Majene melalui pendaftaran dan pencatatan kekayaan intelektual” ujar salah seorang Kakanwil di bawah kepemimpinan Menkumham, Yasonna itu.
Turut hadir pada pembukaan MIC antara lain Ketua LPPM Unsulbar, Direktur UT Majene, Ketua STAIN Majene, Ketua STIKES Marendeng, perwakilan SKPD Pemerintah Provinsi dan Kabupaten Majene, serta Tim Ahli dari Direktorat Jenderal KI. Pada saat yang bersamaan Kakanwil Kemenkumham Sulbar Pamuji Raharja juga melakukan penandatangan perjanjian kerjasama di bidang kekayaan intelektual dengan STAIN Majene dan STIKES Marendeng.
Seperti diketahui kegiatan Mobile Intellectual Property Clinic (MIC) dilaksanakan oleh Kanwil Kemenkumham Sulawesi Barat di Majene pada tanggal 26 sampai 28 Juni 2004 di Gedung Assamalewuang. Tema yang diusung pada kegiatan MIC tahun 2024 adalah Dari Bumi Mandar Sulawesi Barat Bersinergi Lindungi Indikasi Geografis untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan. “Tema ini sengaja diusung dengan memadukan tahun 2024 sebagai indikasi geografis dan tema hari ulang tahun kekayaan inteletual sedunia yang mempunyai kaitan dengan pembengunan berkelanjutan. Terlebih lagi, saat ini Sulawesi Barat sudah memiliki dua indikasi geografis, yaitu kain sutera mandar dan kain tenun ikat soekomandi” ujar Kadivyankumham Sulbar, Rahendro Jati saat menyampaikan laporan pelaksanaan saat pembukaan MIC.